Selasa, 11 Agustus 2009

Siapa Lagi Kalau Bukan Engkau

Selasa siang kemarin, saya berjanjian untuk makan siang bersama teman. Beberapa minggu yang lalu saya mengajak beliau untuk ngobrol. Saya memikirkan sebuah proyek bisnis dan teman saya ini, Ipank, akan saya ajak untuk mengerjakannya. Bisnis ini saya niatkan pertama kali untuk memperoleh keuntungan, didalam perjalanan mewujudkannya terhalang oleh kendala. Lalu saya ubah niatnya, saya temukan niat yang lebih layak dipersembahkan oleh jiwa yang tenang. Jika Allah mengijinkan proyek ini jalan, maka akan tersebar sebanyak 2 juta eksemplar buku berisi nilai-nilai spiritual bagi generasi penerus bangsa ini. Dengan niat yang begitu indah ini, hambatan yang sebelumnya kelihatan besar & sulit, tetap terlihat besar & sulit dimata saya. Tapi, hambatan itu kecil di mata Tuhan Yang Maha Mengatur Dengan Sempurna & Efektif.

Kembali ke pertemuan dengan teman saya, Ipank. Kami berbicara mengenai ide & gagasan. Singkat cerita, masing-masing cerita & pengalaman kami berujung pada hal yang sama, menyebarkan kebaikan, menyebarkan hanya yang manfaat. Saya sangat bersyukur dengan ijin Allh pertemuan & pembicaraan seperti ini terjadi.

Siapa yang mampu mengatur pertemuan dua gagasan pada satu titik.
Siapa yang mampu menetapkan waktu kejadian begitu tepat & efektif.
Siapa yang mampu membolak-balikan hati manusia.
Siapa lagi kalau bukan Engakau ya Allah, Tuhanku yang Maha Besar.

Ya Allah, ijinkanlah hambamu yang lemah ini selalu bergantung padaMU disetiap detik kehidupan ini. Aamiin.

1 komentar:

  1. 1. Niat sudah benar utk manfaat diri dan kemaslahatan orang banyak.
    2. Kitapun bisa memandang hambatan menjadi kecil seperti Tuhan memandang, kalau kita menggunakan cara pandang Illahi yaitu menggunakan SQ (bukan IQ & EQ).
    3. Tidak ada yg kebetulan, maka segera ikuti dg langkah pertama (apapun itu).

    BalasHapus